Sub bab 5.21 COMPLETE HYBRID EQUIVALENT MODEL

[menuju akhir]

1. Pendahuluan [kembali]

Complete Hybrid Equivalent Model merupakan bidang penelitian yang memainkan peran sentral dalam pengembangan sistem kelistrikan modern. Dengan pertumbuhan pesat dalam integrasi sumber energi terbarukan dan teknologi kelistrikan, perumusan model setara hibrida penuh menjadi esensial. Makalah ini akan menyelidiki signifikansi serta implikasi penerapan model setara hibrida penuh dalam meningkatkan pemahaman dan optimalisasi performa sistem kelistrikan yang semakin kompleks dan terdiversifikasi.

2. Tujuan [kembali]

  1. Mengetahui fungsi dari Model ekivalen hibrida.
  2. Memahami prinsip kerja Model ekivalen hibrida.

3. Alat dan Bahan [kembali]

  • Resistor

          Resistor adalah komponen elektronika yang bersifat menghambat arus listrik


  •  Kapasitor
           Kapasitor atau kondensator adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan                      muatan listrik.
  • Transistor
           Transistor merupakan sebuah alat semikonduktor yang dapat dipakai sebagai penguat, sebagai sirkuit pemutus dan penyambung arus (switching), stabilisasi tegangan, dan  modulasi sinyal. Umumnya, transistor memiliki 3 terminal (kaki), yaitu Basis, Emitor, dan  Kolektor.
  • Ground
          Sebuah titik referensi umum atau tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”
  • Sumber Tegangan/Baterai
            Suatu energi listrik yang mengalir secara merata setiap saat.
  •  Volt Meter
          alat ukur yang berfungsi untuk mengukur besar tegangan listrik yang ada di suatu rangkaian listrik dalam besaran dan satuan tertentu.
 

4. Dasar Teori [kembali]

Model ekivalen hibrida memiliki penampilan yang sama untuk konfigurasi basis bersama, emitor bersama, dan collector bersama. Persamaan yang dikembangkan dapat diterapkan untuk setiap konfigurasi.  Untuk konfigurasi umum-base, hfb, hib, dan seterusnya digunakan, sedangkan untuk konfigurasi umum-emitor, hfe, hie, dan sebagainya digunakan.

Pertimbangkan konfigurasi umum Gambar 5.116 dengan parameter dua terminal yang menarik perhatian.  Model setara hibrida lengkap kemudian diganti pada Gambar 
5.117 menggunakan parameter yang tidak menentukan jenis konfigurasi.  Dengan kata lain, solusinya dalam hi, hf, hr, dan ho. Arus gain Ai akan ditentukan terlebih dahulu karena persamaan yang dikembangkan akan terbukti bermanfaat dalam penentuan parameter lainnya.




Arus Gain, Ai= Io/Ii




Tegangan Gain, Av= Vo/Vi







Impedansi Input, Zi= Vi/Ii


Impedansi Output, Zo= Vo/Io

 
Sebuah model adalah kombinasi elemen rangkaian yang dipilih mendekati karakteristik sebenarnya dari sebuah perangkat semikonduktor pada kondisi operasi tertentu.
Rangkaian ekivalen AC:

1. setting sumber tegangan DC menjadi nol dengan ganti rangkaian short circuit
2. Ganti semua kapasitor dengan rangkaian ekivalen short circuit
3. Hilangkan semua elemen yang di bypass oleh ekivalen short circuit
4. Gambar ulang rangkaiannya





Rangkaian BJT diatas dapat diganti dengan:


A. Parameter Zi, Zo, Av, Ai




1. Impedansi Input (Zi)
Impedansi input transistor BJT adalah resistif murni dan tergantung bagaimana cara transistor diterapkan. Pada frekuensi rendah-menengah kurang dari sama dengan 100 kHz


2. Impedansi Output (Zo)
Impedansi output ditentukan pada terminal output dengan melihat pada sistem saat sinyal input diset sama dengan nol. 




3. Penguatan Tegangan (Av)




4. Penguatan Arus (Ai)


    Parameter hybrid (h) adalah sebuah pendekatan matematika lanjut dalam analisis rangkaian transistor linier. Parameter ini merupakan alat yang paling maju untuk mencari penguatan tegangan, impedansi input dan impedansi output yang tepat dari sebuah penguat transistor. 









5. Percobaan [kembali]

1. Buka aplikasi proteus
2. Tekan "New Project"
3. Ketika sudah berada di lembaran kosong, tekan Ctrl-P di keyboard
4. Cari alat dan bahan yang dbutuhkan untuk membuar rangkaian clamper
5. Posisikan alat dan bahan 
6. sambungkan setiap alat dan bahan dengan wire dengan cara mengklik ujung setiap komponen listrik yang hendak dihubungkan.
7. Ubah nilai dan satuan setiap komponen listrik dengan mengklik komponen tersebut
8. tambahkan Voltmeter dan amperemeter dan hubungkan dengan komponen listrik yang ingin diukur tegangan dan arusnya.
9. Klik "system" dibagian atas tampilan layar
10. pilih "set animation option"
11. ceklis dua kotak di pojok kanan bawah
12. lalu klik "OK"
13. tekan play di pojok kiri bawah tampilan layar
14. Dapat diamati arah arus dan besar masing-masing tegangan dan arusnya. 

Rangkaian 5.118


Rangkaian 5.121

 

-Rangkaian 1

    A. Video





    B. Example


 

 C. Problem

-Rangkaian 2 

    A. Video


 

     B. Example

  


C. Problem

6. Download File [kembali]


[menuju awal]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja

  Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja 1. Sensor Suhu (LM35) LM35 menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan suhu (10 mV per °C)....