Sub bab 4.9 MISCELLANEOUS BIAS CONFIGURATION

[menuju akhir]

1. Pendahuluan [kembali]

Miscellaneous Bias Configuration adalah topik yang menarik dalam konteks teknologi dan kecerdasan buatan. Dalam era di mana sistem-sistem komputer semakin mendominasi kehidupan sehari-hari, pemahaman terhadap berbagai konfigurasi bias menjadi krusial. Makalah ini akan mengulas pentingnya memahami dan mengelola berbagai bias yang muncul dalam konfigurasi teknologi, serta dampaknya terhadap pengambilan keputusan dan perkembangan masyarakat secara keseluruhan.

2. Tujuan [kembali]

  1. Mengetahui fungsi dari rangkaian dengan Transistor.
  2. Memahami prinsip kerja rangkaian dengan Transistor.

3. Alat dan Bahan [kembali]

A.    Resistor

                Resistor disebut juga dengan tahanan atau hambatan, berfungsi untuk menghambat arus listrik yang melewatinya.Kebanyakan rangkaian listrik menggunakan penghantar berupa kawat tembaga, karena tembaga adalah bahan penghantar yang baik. Akan tetapi , sejumlah sambungan pada rangkaian listrik memerlukan tahanan listrik yang lebih besar oleh sebab itu perlu menggunakan tahan atau resistor.


    B.    Kapasitor
               
            Kondensator atau kapasitor adalah komponen listrik yang digunakan untuk menyimpan muatan listrik. Bahan penyusun kapasitor yaitu dua keping atau dua lembaran penghantar listrik yang dipisahkan menggunakan isolator listrik berupa bahan dielektrik.
    C.    Baterai
 
              Baterai adalah perangkat yang terdiri dari satu atau lebih sel elektrokimia dengan koneksi eksternal yang disediakan untuk memberi daya pada perangkat listrik seperti senter, ponsel, dan mobil listrik.

                

    D.    Transistor
      
        Spesifikasi
  • Bi-Polar NPN Transistor
  • DC Current Gain (hFE) is 800 maximum
  • Continuous Collector current (IC) is 100mA
  • Emitter Base Voltage (VBE) is 6V
  • Base Current(IB) is 5mA maximum
  • Available in To-92 Package

    E.    Ground


            Grounding listrik adalah suatu sistem instalasi listrik yang bisa meniadakan beda potensial sebagai pelepasan muatan listrik berlebih pada suatu instalasi listrik dengan cara mengalirkannya ke tanah sehingga istilah sehari hari yang sering digunakan yaitu pentanahan atau arde. Cara kerja sensor pir adalah ketika tangan berada di depan sensor maka sensor akan menangkap pancara sinar inframerah pasif yang berada pada tangan dengan suhu yang berbeda dengan suhu lingkungan sekitarnya menyebab material pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik karena adanya energi.

 

4. Dasar Teori [kembali]

Transistor dapat digunakan sebagai sakelar elektronik, ketika hanya sumber DC yang diterapkan. Tujuan utama konfigurasi bias BJT disini adalah untuk menekankan karakteristik perangkat yang analisis dc konfigurasi dan untuk menetapkan prosedur umum terhadap solusi yang diinginkan. Untuk setiap konfigurasi yang dibahas sejauh ini, langkah pertama adalah derivasi ekspresi untuk arus dasar. Setelah arus dasar diketahui, tingkat arus kolektor dan tegangan sirkuit output dapat ditentukan secara langsung.



           Ini bukan untuk menyiratkan bahwa semua solusi akan mengambil jalur ini, tetapi rute yang mungkin diikuti jika konfigurasi baru ditemui. Contoh pertama di mana resistor emitor telah dijatuhkan dari konfigurasi voltase-umpan balik dari Gbr. 4.38. Analisisnya sangat mirip tetapi tidak mengharuskan menjatuhkan RE dari persamaan yang diterapkan.

Transistor adalah komponen semikonduktor yang dipakai sebagai penguat, pemotong (switching), stabilisasi tegangan, modulasi sinyal atau fungsi lainnya. Transistor dapat berfungsi semacam kran listrik, dimana berdasarkan arus inputnya (BJT) atau tegangan inputnya (FET), memungkinkan pengaliran listrik yang sangat akurat dari sirkuit sumber listriknya.

salah satu fungsi transistor adalah sebagai saklar yaitu bila berada pada dua daerah kerjanya (daerah jenuh/ saturasi dan daerah mati/Cut off). Transistor akan mengalami perubahan kondisi dari menyumbat ke jenuh atau sebaliknya. Transistor dalam keadaan menyumbat dapat dianalogikan sebagai saklar terbuka, sedangkan dalam keadaan jenuh seperti saklar yang menutup.

selain itu, fungsi transistor adalah sebagai penguat sinyal. Dalam hal ini transistor bisa dikonfigurasikan sebagai penguat tegangan, penguat arus ataupun penguat daya. 



Keterangan:
R1,R2 : R1 dan R2 bersama-sama membentuk rangkaian seri resistor yang dihubungkan ke catu daya (power supply). rangkaian seri ini menghasilkan tegangan drop pada ujung-ujung kakinya yang diberikan kepada transistor untuk membuat transistor bekerja dan mengalirkan arus listrik melalui transistor.

R3: berfungsi untuk membatasi besar arus yang boleh mengalir masuk ke kaki kolektor. pembatasan arus masuk ke kolektor agar tidak melewati batas maksimum arus yang boleh masuk ke kaki kolektor agar tidak merusakkan transistor yang bersangkutan.

R4: berfungsi untuk membatasi besarnya arus yang boleh mengalir masuk ke kaki emitor. pembatasan arus masuk ke emitor agar tidak melewati batas maksimum arus yang boleh masuk ke kaki emitor agar tidak merusakkan transistor yang bersangkutan.

C1: berfungsi untuk menolak (memblok) arus searah dari terminal masukan agar tidak masuk ke rangkaian tetapi meneruskan arus bolak-balik dan terminal masukan untuk diteruskan masuk ke dalam rangkaian dan dikuatkan.

C2: berfungsi untuk menolak (memblok) arus searah pada rangkaian dibagian keluaran agar tidak masuk ke rangkaian tetapu meneruskan arus bolak-balik yang sudah dikuatkan untuk diteruskan masuk ke rangkaian penguat berikutnya.

C3: berfungsi sebagai jalan pintas (by pass) arus sinyal bolak-balik (AC) sehingga sinyal AC tersebut (yang sesuai dengan sinyal masukan yang dikuatkan) tidak perlu melewati resistor emitor yang bernilai cukup besar. dengan demikian diperoleh arus sinyal bolak-balik yang besar dan menghasilkan tegangan sinyal yang besar pula di keluarannya (output)

Transistor: berfungsi melipatgandakan arus yang kecil di bagian masukan (basis) menjadi jauh lebih besar (sesuai dengan kemampuan transistor) di bagian keluaran (emitor-kolektor). perubahan-perubahan pada arus basis ini juga dirasakan sebagai perubahan-perubahan yang lebih besar di bagian keluaran. 




 

5. Percobaan [kembali]

1. Buka aplikasi proteus
2. Tekan "New Project"
3. Ketika sudah berada di lembaran kosong, tekan Ctrl-P di keyboard
4. Cari alat dan bahan yang dbutuhkan untuk membuar rangkaian clamper
5. Posisikan alat dan bahan 
6. sambungkan setiap alat dan bahan dengan wire dengan cara mengklik ujung setiap komponen listrik yang hendak dihubungkan.
7. Ubah nilai dan satuan setiap komponen listrik dengan mengklik komponen tersebut
8. tambahkan Voltmeter dan amperemeter dan hubungkan dengan komponen listrik yang ingin diukur tegangan dan arusnya.
9. Klik "system" dibagian atas tampilan layar
10. pilih "set animation option"
11. ceklis dua kotak di pojok kanan bawah
12. lalu klik "OK"
13. tekan play di pojok kiri bawah tampilan layar
14. Dapat diamati arah arus dan besar masing-masing tegangan dan arusnya.


Rangkaian 4.53



Rangkaian 4.54


Rangkaian 4.55

Rangkaian 4.56

Rangkaian 4.57

Rangkaian 4.58




 

-Rangkaian 1

    A. Video





    B. Example

 



 C. Problem

-Rangkaian 2 

    A. Video



     B. Example


 

C. Problem

-Rangkaian 3

    A.Video



     B.Example

   



 

    C.Problem

-Rangkaian 4

   
Example




       C.Problem

-Rangkaian 5

    Example


    C.Problem

-Rangkaian 6

   Example




    C.Problem

6. Download File [kembali]




[menuju awal]


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja

  Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja 1. Sensor Suhu (LM35) LM35 menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan suhu (10 mV per °C)....