Pengukuran Daya

[menuju akhir]


 

1. Percobaan [Kembali]


 

a. Buat rangkaian seperti Gambar diatas dengan sumber AC dan beban 25 watt 

b. Ukur daya yang terbaca pada wattmeter 

c. Ulangi untuk beban yang berbeda-beda sesuai dengan Tabel 

d. Catat penunjukan dari wattmeter

2. Hardware [Kembali]


 1. Baterai 

Battery - Energy Education


 
Sumber tegangan yang nantinya akan menjadi objek pengukuran dengan osiloskop.

2.Lampu

LAMPU LED | E-Katalog 5.0


3. Voltmeter

Baomain Voltmeter DH-670 DC 0-30V Rectangular Class Indonesia | Ubuy

 

4. Amperemeter

Amperemeter - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [Kembali]

 





 

Wattmeter adalah alat pengukur yang digunakan untuk mengukur daya listrik dalam suatu rangkaian listrik. Prinsip kerja wattmeter didasarkan pada pengukuran tegangan dan arus dalam rangkaian tersebut, serta menghitung daya dengan mengalikan tegangan dan arus serta faktor koreksi.

Berikut adalah prinsip kerja umum wattmeter:

  1. Pengukuran Tegangan (V): Wattmeter memiliki dua terminal yang terhubung secara paralel dengan beban listrik yang akan diukur dayanya. Salah satu terminal wattmeter terhubung dengan sumber tegangan atau beban, dan terminal lainnya terhubung ke tanah atau titik netral. Wattmeter akan mengukur tegangan (V) di antara terminal-terminal tersebut.

  2. Pengukuran Arus (I): Wattmeter juga memiliki terminal yang terhubung secara seri dengan sirkuit listrik yang diukur. Arus listrik mengalir melalui terminal ini, dan wattmeter mengukur arus (I) yang mengalir melalui rangkaian tersebut.

  3. Pengukuran Daya (P): Setelah mengukur tegangan (V) dan arus (I), wattmeter mengalikan kedua nilai tersebut untuk mendapatkan daya (P) dalam watt. Ini sesuai dengan rumus dasar daya listrik: P=V×I

  4. Faktor Koreksi (Cos(φ)): Dalam sistem listrik yang kompleks, daya yang diukur mungkin tidak selalu merupakan daya aktif (real power), tetapi mungkin juga mengandung komponen daya reaktif (reactive power) karena adanya fase antara tegangan dan arus (phase angle). Oleh karena itu, wattmeter sering dilengkapi dengan faktor koreksi (cosinus dari sudut fasa, disebut juga faktor daya) untuk menghitung daya aktif yang sesungguhnya. Faktor koreksi ini digunakan dalam perhitungan daya aktif (P) sebagai berikut: P=V×I×cos(ϕ)

Dengan demikian, wattmeter bekerja dengan mengukur tegangan dan arus, mengalikan keduanya untuk mendapatkan daya, dan kemudian menerapkan faktor koreksi untuk mendapatkan daya aktif yang akurat. Ini memungkinkan pengguna untuk mengukur daya yang dikonsumsi atau dihasilkan oleh suatu rangkaian listrik dengan presisi yang baik.

4. Video Demo [Kembali]




5. Kondisi [Kembali]

A. Pengukuran Daya Beban Lampu Seri
B. Pengukuran Daya Beban Lampu Paralel

6. Video Penjelasan [Kembali]

 


 

7. Download File [Kembali]



[menuju awal]



Osiloskop Dan Pengukuran Daya

[menuju akhir]


1. Pendahuluan [kembali]

Dalam dunia teknologi dan rekayasa, pengukuran daya merupakan aspek yang vital dalam memahami dan mengoptimalkan kinerja berbagai sistem listrik dan elektronik. Pengukuran daya memungkinkan kita untuk memahami bagaimana energi dialokasikan, digunakan, dan disalurkan dalam suatu sistem, sehingga sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan kinerja keseluruhan.

Osiloskop, di sisi lain, adalah alat yang sangat penting dalam domain elektronika. Ini adalah perangkat yang memungkinkan pengamatan visual dari sinyal listrik terhadap sumbu waktu. Dengan bantuan osiloskop, kita dapat memeriksa, menganalisis, dan memahami berbagai sinyal elektronik, yang meliputi sinyal daya. Dengan demikian, osiloskop menjadi salah satu alat yang tak tergantikan dalam bidang pengukuran daya.

 


2. Tujuan [kembali]

 1.Dapat menggunakan dan mengetahui kegunaan dari Osiloskop

 2. Dapat mengetahui bentuk gelombang Lissajous

 3. Dapat mengukur daya pada rangkaian beban daya lampu seri

 4. Dapat mengukur daya pada rangkaian beban daya lampu Prallel

    
3. Alat dan Bahan[Kembali]

A. Alat

1. Generators

Function
2. Oscilloscope

Oscilloscope

3. Instrument


Multimeter

4. Module

Pengukuran Daya Beban Lampu Seri


Pengukuran Daya Beban Lampu Parallel 



5. Base Station


4. Jumper

  Jumper



B. Bahan




Lampu

 


 

4. Dasar Teori[Kembali]

I. OSCILLOSCOPE 

Osiloskop digunakan untuk mengamati bentuk gelombang dari sinyal listrik. Selain dapat menunjukkan amplitudo sinyal, osiloskop dapat juga menunjukkan distorsi dan waktu antara dua peristiwa (seperti lebar pulsa, periode, atau waktu naik). Prinsip pengukuran frekuensi dengan metode Lissajous yaitu jika tegangan sinus diberikan pada input X dan sinyal dengan gelombang sinus yang lain dimasukan pada input Y, maka pada layar akan terbentuk seperti pada gambar 2.1. Pada kedua kanal dapat diberikan sinyal tegangan yang bukan berupa sinus. Gambar yang ditampilkan pada layar, tergantung pada bentuk sinyal yang diberikan
 

Pengukuran Frekuensi

Sinyal  yang  akan  diukur dihubungkan  pada  input Y,  sedangkan  function generator dengan frekuensi yang diketahui dihubungkan pada input X.

 


 Gambar 2.2 Pengukuran Frekuensi

 Frekuensi  generator  kemudian  diubah,  sehingga  pada  layar  ditampilkan lintasan tertutup yang jelas, frekuensi sinyal dapat ditentukan dari bentuk lintasan in

Pengukuran Daya Seri dan Paralel Wattmeter mempunyai satu terminal tegangan dan satu terminal arus yang ditandai dengan simbol ±. Saat terminal arus dan terminal tegangan dihubungkan ke tegangan jala-jala, maka alat ukur akan membaca daya yang dihubungkan ke beban.      

6. Download File [kembali]

Osiloskop

[menuju akhir]


 

1. Prosedur [kembali]

-Kalibrasi oscilloscope 

a. Hidupkan oscilloscope dan tunggu beberapa saat sampai pada layar akan muncul berkas elektron 

b. Atur posisi sinyal pada layar sehingga terletak di tengah-tengah 

c. Hubungkan input kanal A dengan terminal kalibrasi yang ada pada oscilloscope 

d. Amati bentuk gelombang dan tinggi ampli

-Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik

-Tegangan Searah 

 

a. Atur output power supply sebesar 4 Volt 

b. Hubungkan input kanal B oscilloscope dengan output power supply 

c. Atur saklar oscilloscope pada DC, bacalah dan amati berapa tegangan yang diukur oleh oscilloscope

-Tegangan Bolak Balik 

a. Atur generator sinyal pada frekuensi 1 kHz gelombang sinusoidal, dengan besar tegangan 4 Vp-p 

b. Kemudian ukur dan amati tegangan ini dengan oscilloscop

-Mengukur dan mengamati frekuensi

 

a. Susun rangkaian seperti gambar berikut 

b. Hubungkan output dari function generator dengan input kanal A oscilloscope. Saklar fungsi dari function generator pada posisi sinusoidal 

c. Amati bentuk gelombang yang muncul pada layar, kemudian ukurlah frekuensinya. Catat penunjukan frekuensi dari function generator 

d. Bandingkan hasil pengukuran frekuensi dengan oscilloscope dengan frekuensi yang ditunjukan oleh function generator 

e. Ulangi langkah b dan c untuk gelombang gigi gergaji (segitiga) dan gelombang pulsa

-Membandingkan frekuensi dengan cara Lissajous

1. Susun rangkaian seperti gambar berikut

2. Atur selektor time base oscilloscope pada posisi XY dan saklar pemilih kanal pada posisi A dan sinkronisasi pada posisi B 

3. Hubungkan sinyal dengan frekuensi yang tidak diketahui pada input A dan sinyal dengan frekuensi yang dapat dibaca pada input B 

4. Atur frekuensi sinyal pada kanal A, sehingga diperoleh gambar seperti salah satu dari gambar 2.1. Kemudian amati berapa perbandingan frekuensinya. Bacalah penunjukan frekuensi generator 

5. Ulangi langkah b dan c untuk frekuensi yang lain dan catat

2. Hardware [kembali]


 
1. Power Suplay


 Signal generator - Wikipedia

Sumber tegangan yang nantinya akan menjadi objek pengukuran dengan osiloskop.

2.Osiloskop

 Osiloskop - Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Alat yang digunakan untuk mengukur gelombang listrik.

3. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja [kembali]

 -Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak-balik


 Saat generator dihidupkan, arus akan mengalir melalui kabel dan masuk ke input osiloskop. Lalu osiloskop menampilkan sinyal listrik yang dihasilkan oleh arus listrik.

-Mengukur dan mengamati frekuensi

 Saat generator dihidupkan, arus akan mengalir melalui kabel dan masuk ke input osiloskop. Lalu osiloskop menampilkan sinyal listrik yang dihasilkan oleh arus listrik. Sementara bagian output generator mengalur ke ground

-Membandunkan frekuensi dengan cara Lissajous

 


 Saat generator dihidupkan masing masing arus dari dua generator mengalir menuju ke osiloskop sementara bagian output mengalir ke arah ground. Generator satu mengalir masuk ke channel A dan generator dua mengalir ke channel B. Kedua generator di seting dengan perbandingan frekuensi tertentu. Osiloskop lalu menampilkan gambar bentuk Lissajous dari 2 generator tersebut.

1:1
1:2
2:1
1:3
3:1
2:3
3:2

-Prinsip Kerja Osiloskop

Oscilloscope (osiloskop) adalah alat pengukur elektronik yang digunakan untuk memvisualisasikan dan menganalisis sinyal listrik dalam bentuk grafik waktu terhadap tegangan. Osiloskop memberikan representasi visual dari sinyal listrik, yang memungkinkan pengguna untuk memahami karakteristiknya seperti amplitudo, frekuensi, periode, dan bentuk gelombang.

Prinsip kerja osiloskop melibatkan beberapa tahap utama:

  1. Input Signal: Sinyal listrik yang akan dianalisis disambungkan ke input osiloskop. Sinyal ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti generator fungsi, sensor, atau rangkaian elektronik.

  2. Amplifikasi: Sinyal input diperkuat agar bisa memberikan hasil yang jelas dan terukur pada layar osiloskop. Tahap amplifikasi ini bertujuan untuk meningkatkan sensitivitas osiloskop terhadap sinyal yang lemah.

  3. Triggering: Fitur triggering memungkinkan osiloskop untuk menangkap dan menampilkan sinyal dengan cara yang terkontrol. Ketika sinyal input memenuhi kondisi pemicu (trigger), osiloskop akan memulai atau "men-trigger" tampilan sinyal pada layar. Ini membantu dalam mendapatkan tampilan yang stabil bahkan untuk sinyal yang berulang atau kompleks.

  4. Konversi ke Sinyal Visual: Sinyal listrik diubah menjadi gerakan titik cahaya pada layar tabung sinar katode (CRT) atau panel tampilan datar (LCD atau LED) pada osiloskop digital. Proses ini memanfaatkan prinsip bahwa sinyal listrik dapat menggerakkan sinar elektron pada tabung CRT atau mengatur piksel pada panel tampilan datar.

  5. Pengaturan Parameter: Pengguna dapat mengatur berbagai parameter seperti skala waktu (time/div) dan skala amplitudo (volt/div) untuk menyesuaikan tampilan sinyal pada layar. Hal ini memungkinkan pengguna untuk memperoleh tampilan yang lebih detail dan sesuai dengan kebutuhan pengukuran mereka.

  6. Analisis Sinyal: Setelah sinyal ditampilkan pada layar osiloskop, pengguna dapat menganalisis karakteristiknya seperti amplitudo, frekuensi, periode, dan bentuk gelombang. Fitur-fitur seperti pengukuran otomatis dan fitur pemrosesan sinyal lanjutan juga dapat digunakan untuk analisis yang lebih mendalam.

Secara keseluruhan, osiloskop bekerja dengan mengubah sinyal listrik menjadi representasi visual yang dapat dianalisis oleh pengguna. Ini membuat osiloskop menjadi alat yang sangat berguna dalam berbagai aplikasi, termasuk di bidang elektronika, komunikasi, fisika, dan rekayasa.


4. Video Demo [kembali]


 

5. Kondisi [Kembali]

A. Pengukuran Tegangan Searah dan Tegangan Bolak-Balik

B. Pengukuran frekuensi pada dengan function generator dan osiloskop 

C.  Membandingkan Frekuensi dengan Cara Lissajous

4. Video Penjelasan [kembali]

-Mengukur dan mengamati tegangan searah dan tegangan bolak balik

-Mengukur dan mengamati Frekuensi


 -Membandingkan frekuensi dengan cara Lissajous

 





7. Download File [kembali]



[menuju awal]



Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja

  Rangkaian Simulasi & Prinsip Kerja 1. Sensor Suhu (LM35) LM35 menghasilkan tegangan keluaran sebanding dengan suhu (10 mV per °C)....